Bagaimana Berfikir, Merasakan Lalu Bersikap
Assalamu'alaikum wr. wb.
Kadang sejiwa, percaya ataupun tidak,
segala urusan kita akan baik - baik saja sepanjang kita berfikiran
positif. Dan pikiran positif itu hanya ada pada hati yang tenang. Hati
yang tenang itu yang bagaimana ? Yaitu yang tahu, bahwa yang kita
kerjakan adalah benar. Benar yang bagaimana ? Yang tidak "Nerak
Wewaler". Sesuai dengan apa yang menjadi aturan Gusti Allah.
Bagi penulis, untuk mendapatkan surga itu sebenarnya tidak harus mengerjakan semua perintah_Nya.
Artinya, jikalau kita tidak/belum sanggup mengerjakan "Dawuh" Gusti
Allah secara penuh, cukup dengan tidak mengerjakan apa yang menjadi
larangan - larangan_Nya. Hal yang mendasari adalah ibadah itu sifatnya
tanpa batas, sedangkan kita adalah makhluk yang serba terbatas.
Lalu bagaimana ? Begini saja, jadikan apa yang menjadi rutinitas kita,
pekerjaan kita, bahkan masalah yang sering timbul di diri kita sebagai
ibadah. Caranya ? Niatkan bahwa segala sesuatu hanya dari Gusti Allah,
dan akan kembali kepada_Nya pada saatnya.
Ada lagi pertanyaan : Kenapa hidup kita selalu penuh masalah ?
Jawabanya adalah : Berarti kita belum berfikir positif terhadap masalah itu sendiri.
Segampang itukah ? Tentu tidak, karena hanya umat yang merasa dekat dengan_Nya yang merasa demikian.
Terlepas dari pernyataan diatas, benar atau salah. Itu kehendak Gusti
Allah. Karena kebenaran hanya milik Gusti Allah. Sesuai kodrat kita,
dengan belkal akal dan pikiran kita. Kewajiban kita adalah "berfikir"
mana yang menurut kita benar sesuai hati nurani kita. Jika salah
bagaimana ? Bersegera memohon ampun kepada_Nya. Karena tiada dosa yang
tak terampuni oleh_Nya, kecuali dosa Syirik (Menyekutukan Gusti Allah).
Selebihnya Maha Suka - suka Allah.
Wassalam.