Artikel dan Berita Bagian 2, Mencari Sumber Berita
Artikel dan Berita, Mencari Sumber Berita - Masih melanjutkan artikel saya sebelumnya yang berjudul Pengertian, Teknik Dan Tips Penulisan Artikel dan Berita, maka kali ini saya akan membahas bagaimana mencari berita.
Dalam mencari berita kita tetap mengacu pada pendekatan data atau fakta yang memiliki unsur significance, magnitude, timeliness, proximity, prominence, dan human interest.
Sedangkan di lihat dari sumber berita kita bedakan menjadi tiga hal sebagai berikut.
Yang dimaksud sumber data primer artinya kita menanyakan langsung kepada pelaku peristiwa / kejadian. Hal ini biasa dilakukan dengan wawancara.
Jika kita menggunakan cara yang kedua berarti kita tidak menanyakan langsung kepada pelaku peristiwa, melainkan menanyakan kepada pihak yang dianggap tahu / mengetahui secara langsung terkait kejadian tersebut .
Dan untuk cara kita yang ketiga ini adalah cara yang paling mudah. Artinya kita tidak perlu menanyakan langsung kepada pelaku peristiwa, juga tidak menanyakan kepada pihak yang dianggap tahu secara langsung, melainkan hanya mengambil data dari sumber berita yang sudah ada.
Akan tetapi walaupun hanya menulis kembali berita dari sumber lain juga harus memperhatikan kredibilitas sumber yang akan diambil. Hal ini akan menguatkan bahwa berita yang kita tulis tersebut memang benar adanya dan tidak hanya sekedar menulis tanpa menyelidiki kebenaran fakta. Sumber data tersier yang kredible tersebut misalnya adalah kantor berita Antara misalnya.
Selanjutnya tulislah berita dengan sudut pandang tertentu menurut anda sendiri. Abaikan pembahasan hal - hal yang dirasa tidak perlu dan jika memang harus ada usahakan sesedikit mungkin. Ini akan meminimalisir sebuah berita yang menimbulkan pertanyaan, padahal berita adalah sebuah jawaban dari beberapa pertanyaan 5W 1H sebagaimana disebutkan pada tulisan sebelumnya.
Sebuah berita memang harus bersifat faktual artinya sesuai dengan data dan fakta yang ada, hal ini bertujuan agar akurasinya terjamin. Makanya sifat ini lalu dijabarkan menjadi formula 5W + H, yaitu What(apa), Who(siapa), When(kapan), Where(dimana), Why(mengapa), dan How(bagaimana)
Berita yang baik juga dapat dinilai dari obyektifitas isinya. Namun demikian harus diakui untuk melakukan itu sangatlah sulit. Untuk memperoleh objektifitas yang baik, maka kemudian muncul dua jenis laporan, yaitu laporan secara umum dengan mencakup semua isi biasa disebut komprehensif dan laporan yang sifatnya lebih spesifik mengarah pada suatu hal berdasarkan topik berita, biasa disebut investigatif. Untuk lebih jauh tentang ini akan kita bahas pada artikel yang lain.
Selain obyektif berita juga harus bersifat tidak memihak kepentingan kelompok tertentu. Sifat berimbang ini perlu dijaga agar berita tidak menyesatkan pembaca dan tidak digugat oleh pihak yang merasa dirinya dirugikan dari pemberitaan tersebut. Hal ini juga yang nantinya akan menilai seberapa kredible sebuah media berita termasuk penulis berita itu sendiri.
Baiklah selanjutnya hal yang akan kita bahas adalah tentang bagaimana membuat judul berita sehingga menarik untuk dapat menggugah pembaca.
Sebagaimana pentingnya isi berita, maka judul memiliki peran yang yang menentukan. Karena hanya dengan judul yang menarik khalayak mau membaca berita anda. Dan jika dari judul sudah tidak menarik, maka jangan harap orang mau membaca apa berita yang ditulis, sebagus apapun berita itu.
Jadi, gunakan tips berikut dalam membuat judul berita .
Kalimat pendek disini adalah merupakan kalimat yang memiliki makna padat. jadi tidak berarti memotong kalimat yang panjang menjadi pendek yang akhirnya mengurangi makna kalimat tersebut.
Sekali lagi kalimat yang pendek tadi bukan berarti memotong kalimat sehingga hilang maknanya, akan tetapi menggunakan kalimat yang singkat dan cukup mewakili beberapa kata. Dan yang penting lagi dari judul yang kita buat tadi seolah - olah pembaca sudah mengerti isi berita secara menyeluruh.
Penggunaan kalimat aktif akan memiliki daya dorong kepada pembaca untuk lebih penasaran dan tergugah rasa ingin membaca nya. Untuk pembahasan kalimat aktif dan kalimat pasif dapat dipelajari pada artikel yang membahas tersebut.
Contoh : Siswa SMPN 3 Mojogedang Dijambret Pengendara Mio. Bandingkan dengan Pengendara Mio Jambret Siswa SMPN 3 Mojogedang, kalimat aktif.
Pemberian judul dengan menggunakan kalimat aktif tidak baku, pada kenyataannya ada judul berita yang lebih kuat dengan kalimat pasif, hal ini biasanya terjadi jika subyek berita merupakan orang terkenal atau hal yang sifatnya paradoks, misalnya pada kalimat judul : "Polisi Digebuki Mahasiswa". Berikut adalah kalimat pasif akan tetapi memiliki daya dorong bagi pembaca yang lebih kuat. Coba bandingkan dengan "Mahasiswa Memukuli Polisi".
Untuk penulisan berita nya sendiri harus mengikuti kaidah agar terarah dan tidak keluar dari pokok pembahasan. Dan satu lagi, hukum dari penulisan berita adalah piramida terbalik, artinya semakin kebawah semakin tidak penting untuk dibahas. Dan ini juga akan mengantisipasi pihak editor yang mungkin akan memotong tulisan kita pada paragrap dari bawah.
Nah, saya kira cukup sekian dulu tulisan terkait artikel dan berita tentang mencari sumber berita. Pada artikel selanjutnya kita akan bahas tentang apa itu artikel dan bagaimana cara membuat sebuah artikel.
Terima kasih bagi teman - teman yang sudah berkenan membaca tulisan ini, mohon maaf jika mungkin salah dalam menyebutkan kata dan keliru menyebutkan istilah.
Dalam mencari berita kita tetap mengacu pada pendekatan data atau fakta yang memiliki unsur significance, magnitude, timeliness, proximity, prominence, dan human interest.
Sedangkan di lihat dari sumber berita kita bedakan menjadi tiga hal sebagai berikut.
Sumber Data Primer
Yang dimaksud sumber data primer artinya kita menanyakan langsung kepada pelaku peristiwa / kejadian. Hal ini biasa dilakukan dengan wawancara.
Sumber Data Sekunder
Jika kita menggunakan cara yang kedua berarti kita tidak menanyakan langsung kepada pelaku peristiwa, melainkan menanyakan kepada pihak yang dianggap tahu / mengetahui secara langsung terkait kejadian tersebut .
Sumber Data Tersier
Dan untuk cara kita yang ketiga ini adalah cara yang paling mudah. Artinya kita tidak perlu menanyakan langsung kepada pelaku peristiwa, juga tidak menanyakan kepada pihak yang dianggap tahu secara langsung, melainkan hanya mengambil data dari sumber berita yang sudah ada.
Akan tetapi walaupun hanya menulis kembali berita dari sumber lain juga harus memperhatikan kredibilitas sumber yang akan diambil. Hal ini akan menguatkan bahwa berita yang kita tulis tersebut memang benar adanya dan tidak hanya sekedar menulis tanpa menyelidiki kebenaran fakta. Sumber data tersier yang kredible tersebut misalnya adalah kantor berita Antara misalnya.
Selanjutnya tulislah berita dengan sudut pandang tertentu menurut anda sendiri. Abaikan pembahasan hal - hal yang dirasa tidak perlu dan jika memang harus ada usahakan sesedikit mungkin. Ini akan meminimalisir sebuah berita yang menimbulkan pertanyaan, padahal berita adalah sebuah jawaban dari beberapa pertanyaan 5W 1H sebagaimana disebutkan pada tulisan sebelumnya.
Ada tiga kriteria supaya sebuah berita bisa dikatakan baik menurut teknik penulisan, yaitu Akurat, Objektif dan berimbang.
Akurat
Sebuah berita memang harus bersifat faktual artinya sesuai dengan data dan fakta yang ada, hal ini bertujuan agar akurasinya terjamin. Makanya sifat ini lalu dijabarkan menjadi formula 5W + H, yaitu What(apa), Who(siapa), When(kapan), Where(dimana), Why(mengapa), dan How(bagaimana)
Obyektif
Berita yang baik juga dapat dinilai dari obyektifitas isinya. Namun demikian harus diakui untuk melakukan itu sangatlah sulit. Untuk memperoleh objektifitas yang baik, maka kemudian muncul dua jenis laporan, yaitu laporan secara umum dengan mencakup semua isi biasa disebut komprehensif dan laporan yang sifatnya lebih spesifik mengarah pada suatu hal berdasarkan topik berita, biasa disebut investigatif. Untuk lebih jauh tentang ini akan kita bahas pada artikel yang lain.
Berimbang
Selain obyektif berita juga harus bersifat tidak memihak kepentingan kelompok tertentu. Sifat berimbang ini perlu dijaga agar berita tidak menyesatkan pembaca dan tidak digugat oleh pihak yang merasa dirinya dirugikan dari pemberitaan tersebut. Hal ini juga yang nantinya akan menilai seberapa kredible sebuah media berita termasuk penulis berita itu sendiri.
Baiklah selanjutnya hal yang akan kita bahas adalah tentang bagaimana membuat judul berita sehingga menarik untuk dapat menggugah pembaca.
Tips Penulisan Judul Berita Yang Menarik Pembaca
Sebagaimana pentingnya isi berita, maka judul memiliki peran yang yang menentukan. Karena hanya dengan judul yang menarik khalayak mau membaca berita anda. Dan jika dari judul sudah tidak menarik, maka jangan harap orang mau membaca apa berita yang ditulis, sebagus apapun berita itu.
Jadi, gunakan tips berikut dalam membuat judul berita .
Buat dalam kalimat pendek
Kalimat pendek disini adalah merupakan kalimat yang memiliki makna padat. jadi tidak berarti memotong kalimat yang panjang menjadi pendek yang akhirnya mengurangi makna kalimat tersebut.
Menggambarkan isi berita keseluruhan
Sekali lagi kalimat yang pendek tadi bukan berarti memotong kalimat sehingga hilang maknanya, akan tetapi menggunakan kalimat yang singkat dan cukup mewakili beberapa kata. Dan yang penting lagi dari judul yang kita buat tadi seolah - olah pembaca sudah mengerti isi berita secara menyeluruh.
Gunakan kalimat aktif dalam menulis judul berita
Penggunaan kalimat aktif akan memiliki daya dorong kepada pembaca untuk lebih penasaran dan tergugah rasa ingin membaca nya. Untuk pembahasan kalimat aktif dan kalimat pasif dapat dipelajari pada artikel yang membahas tersebut.
Contoh : Siswa SMPN 3 Mojogedang Dijambret Pengendara Mio. Bandingkan dengan Pengendara Mio Jambret Siswa SMPN 3 Mojogedang, kalimat aktif.
Menggunakan kalimat pasif untuk subyek tertentu
Pemberian judul dengan menggunakan kalimat aktif tidak baku, pada kenyataannya ada judul berita yang lebih kuat dengan kalimat pasif, hal ini biasanya terjadi jika subyek berita merupakan orang terkenal atau hal yang sifatnya paradoks, misalnya pada kalimat judul : "Polisi Digebuki Mahasiswa". Berikut adalah kalimat pasif akan tetapi memiliki daya dorong bagi pembaca yang lebih kuat. Coba bandingkan dengan "Mahasiswa Memukuli Polisi".
Untuk penulisan berita nya sendiri harus mengikuti kaidah agar terarah dan tidak keluar dari pokok pembahasan. Dan satu lagi, hukum dari penulisan berita adalah piramida terbalik, artinya semakin kebawah semakin tidak penting untuk dibahas. Dan ini juga akan mengantisipasi pihak editor yang mungkin akan memotong tulisan kita pada paragrap dari bawah.
Nah, saya kira cukup sekian dulu tulisan terkait artikel dan berita tentang mencari sumber berita. Pada artikel selanjutnya kita akan bahas tentang apa itu artikel dan bagaimana cara membuat sebuah artikel.
Terima kasih bagi teman - teman yang sudah berkenan membaca tulisan ini, mohon maaf jika mungkin salah dalam menyebutkan kata dan keliru menyebutkan istilah.