Posisi Sesungguhnya Pembelajaran Bahasa Indonesia
Posisi Sesungguhnya Pembelajaran Bahasa Indonesia - Sebelum membahas pelajaran bahasa Indonesia, baiknya kita awali dari posisi bahasa Indonesia itu sendiri di negara kita.
Bahasa Indonesia sesungguhnya berada dalam dua tugas utama, yaitu :
Sebagai Bahasa Nasional.
Dalam hal ini bahasa nasional lebih di tekankan kepada fungsionalitas bahasa itu sendiri. Penggunaan bahasa disini lebih sebagai bahasa pemersatu artinya digunakan dalam komunikasi antar sesama warga lintas suku dan bahasa yang berbeda. Singkatnya bahasa disini lebih ditekankan pada penyampaian pesan dari pengguna bahasa.
Yang menjadi hal penting dalam penggunaan bahasa Indonesia disini adalah tersampaikannya makna bahasa, atau dengan kata lain bahasa Indonesia sebagai bahasa pesan baik secara tertulis maupun lisan.
Bahasa Indonesia juga digunakan dalam segala kondisi baik resmi atau tidak, santai atau bebas dengan tidak adanya keterikatan kaidah penggunaan tata bahasa yang baku.
Karena tidak adanya aturan baku dalam bahasa komunikasi ini akhirnya juga terkadang memunculkan bahasa - bahasa sebutan yang tidak baku atau bahasa prokem istilahnya, dan ini tentu juga akan menjadi tantangan baru dalam pembelajaran di sekolah.
Sebagai Bahasa Negara.
Bahasa Indonesia merupakan bahasa resmi negara kita oleh karenanya dikatakan sebagai bahasa negara sebagaimana terdapat dalam UUD 1945 Pasal 36 yang berbunyi "Bahasa Negara Ialah Bahasa Indonesia."
Dengan demikian Bahasa Indonesia selain sebagai bahasa persatuan juga memiiki maksud sebagai berikut :
- Pada setiap kegiatan / acara resmi kedinasan harus menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
- Penggunaan bahasa harus memperhatikan kaidah bahasa yang baku dan benar baik penulisan maupun pengucapannya.
- Karenanya bahasa Indonesia mendapatkan perhatian khusus terutama dalam pembelajaran
Kendala Pembelajaran Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia masuk kedalam program kurikulum pembelajaran disistem pendidikan kita. Dengan demikian setiap siswa wajib mempelajari kaidah dalam penggunaan bahasa Indonesia baik lisan maupun tulisan. Namun demikian hal ini tidak serta - merta mudah. Terdapat kendala yang timbul di masyarakat. Kendala tersebut misalnya sebagai berikut :
- Pembelajaran mengharuskan siswa belajar sesuai kaidah, sedangkan siswa secara langsung berada pada pergaulan yang menggunakan bahasa tidak baku. Artinya ini akan terjadi tarik - menarik pemahaman pada mereka.
- Bahasa pergaulan lebih mengedepankan isi pesan bahasa dengan mengabaikan kaidah bahasa yang baku.
- Penyajian pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah tidak di sampaikan dengan cara yang menarik bahkan cenderung membosankan. Ini tentu tidak berlaku secara menyeluruh, akan tetapi jika ini terjadi percayalah hal ini akan menjadi kendala tersendiri.
Selain kendala diatas yang menjadi kendala antara lain adalah munculnya beberapa anggapan sebagai berikut :
- Anggapan bahwa dalam berbahasa yang penting isinya tersampaikan dan kaidah bahasa abaikan.
- Anggapan siapapun yang berada di Indonesia pasti bisa berbahasa Indonesia secara otomatis dari pergaulan.
- Anggapan belajar bahasa Indonesia itu sangatlah sulit, rumit dan membosankan.
- Anggapan bahasa asing yang lebih tinggi dan keren.
Baik, lalu siapa saja sebenarnya yang memiliki peran signifikan dalam pembentukan karakter berbahasa yang baik dan benar itu. Setidaknya ada beberapa kelompok yang bisa dirangkum sebagai berikut :
Yang pertama adalah peran Media.
Sebagaimana kita tahu media saat ini menguasai hampir seluruh lapisan masyarakat mulai dari anak sampai dewasa bahkan orang tua. Lalu kaitannya apa dengan bahasa Indonesia ? Begini, jika media tersebut berupa media tercetak misal koran, maka kaidah penulisan yang baik dan benar sesuai ejaan yang benar adalah edukasi bahasa langsung kepada mayarakat. Penulisan artikel dalam surat kabar terutama dalam penulisan headline biasanya menggunakan bahasa yang aktif akan tetapi terkadang menjadi tidak baku saat di simak. Disitulah sesungguhnya edukasi sedang berlangsung. Begitu pula media elektronik seperti radio, televisi, dan video di internet. Intinya adalah penggunaan bahasa dalam berita itu adalah edukasi secara langsung ataupun tidak langsung.
Yang kedua peran Guru, terutama Guru Bahasa Indonesia.
Guru adalah sosok pendidik yang menjadi acuan sebagian besar siswanya dalam berperilaku termasuk berbahasa. Sementara itu dalam pembelajaran untuk saat ini memang sudah terjadi banyak sekali pergeseran karena pengaruh teknologi dan komunikasi. Pergeseran tersebut tentu berpengaruh pula terhadap metode penyampaian pembelajaran dari yang konvensional menjadi inovatif, kreatif dan pastinya efektif.
Tujuan Utama Program Bahasa Indonesia
Pembelajaran Bahasa Indonesia sesungguhnya memiliki tujuan mempersiapkan siswa untuk melakukan interaksi yang bermakna secara alamiah dengan desain pembelajaran yang komunikatif, integratif, tematik serta fleksibel.