Empat Peristiwa Gempa Bumi Besar Yang Pernah Terjadi Di Dunia
Empat Peristiwa Gempa Bumi Besar Yang Pernah Terjadi Di Dunia - Gempa bumi merupakan peristiwa yang menyedihkan. Karena peristiwa itu banyak menimbulkan kerugian materi yang tidak terhitung, bahkan korban jiwa yang tidak sedikit.
Ada banyak peristiwa gempa bumi yang pernah terjadi di dunia, dan berikut dibawah ini adalah beberapa yang terbesar yang pernah ada dalam sejarah :
1. Gempa Bumi di Alaska (1964)
Gempa bumi yang terjadi pada tanggal 27 Maret 1964 mengguncang negara Alaska. Gempa bumi ini berkekuatan 9,2 Skala Richter. Pusat gempa bumi ini ada di pusat lempeng Pasifik, sekitar 90 kilometer sebelah barat Valdez, pada kedalaman 25 kilometer. Gempa ini juga memicu tsunami yang cukup hebat. Kekuatan gempa yang disertai tsunami ini mempunyai gelombang tertinggi kedua setelah gempa yang terjadi di Chili. Gelombang yang terjadi setinggi 67 meter. Bagian gelombang yang tertinggi ini dilaporkan menerpa teluk Shouo, Valdez Inlet.
Banyak negera sekitar lempeng Pasifik yang terkena efeknya, yaitu sebagian wilayah Alaska, Pantai Barat Amerika Serikat, British Columbia, dan Canada. Korban jiwa yang terkena gempa tersebut diperkirakan mencapai 122 orang.
Pada tahun 1965, IOC (Inter-govermental Oceanographic Commission), memprakarsai dibentuknya ITIC (International Tsunami Information Center). IOC merupakan bangian dari UNESCO PBB. ITIC dibentuk pada bulan November 1965, badan ini berkedudukan di Honolulu, Hawaii. Tugas dan tanggungjawab ITIC adalah mendukung tugas ICG / ITSU (International Coordination Group for the Tsunami Warning System in the Pacific) yang dibentuk IOC pada tahun 1968. Dukungan tersebut diantaranya berupa menjalankan fungsi monitoring pada Tsunami Warning System in Pacific (TWSP) dan mengoordinasikan transfer teknologi sistem peringatan dini di antara negara anggota.
2. Gempa Bumi di Kalifornia (1994)
Pada tanggal 17 Januari pukul 04.30 dini hari, semua orang di kota metropolitan Los Angles tiba – tiba terbangun dari tidurnya. Mereka dikejutkan oleh guncangan yang sangat hebat. Perhatian mereka terpusat pada bangunan atau rumah yang mereka tempati saat itu. Dalam hitungan detik keadaan itu merupakan perjuangan antara hidup dan mati. Kejadian ini merupakan peristiwa gempa bumi yang berkekuatan 6,7 Skala Richter. Gempa bumi ini menguncang tanah, merobohkan sebagian bangunan, dan memecahkan kaca. Gempa ini dikenal sebagai gempa Northridge. Hanya dalam 15 detik, gempa bumi ini mampu mengakibatkan kerugian yang sangat besar. Diperkirakan kerugian material mencapai 20 – 40 miliar dolar Amerika, 11.000 orang luka – luka, 20.000 orang kehilangan tempat tinggal dan 57 orang meninggal dunia.
Gempa bumi Northridge tidak berhenti sampai disitu, satu minggu berikutnya terjadi lagi gempa susulan. Kejadiannya lebih dari 745 gempa susulan yang cukup besar mengguncang daerah itu. Pada gempa bumi susulan ini juga mengakibatkan korban yang tidak sedikit.
Dalam Skala Richter, gempa Northridge tercatat berkekuatan magnitudo 6,7. Sebenarnya gempa dengan kekuatan 6,7 Skala Richter termasuk kategori gempa bumi biasa, Namun, karena gempa Northridge terjadi di pusat kota metropolitan yang besar, maka kerugian materi maupun korban jiwa cukup banyak. Apalagi ditambah dengan gempa – gempa susulan yang beruntun menjadikan gempa bumi Northridge termasuk gempa bumi yang besar.
3. Gempa Bumi Tsunami di Nanggroe Aceh Darussalam (2004)
Gempa bumi berkekuatan 8,9 Skala Richter, mengguncang sebagian besar wilayah provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Gempa ini terjadi pada tanggal 26 Desember 2004, antara pukul 7-8 pagi. Menurut rekaman Badan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS), gempa ini berkedudukan pada 3,3 lintang utara dan 95,8 bujur timur Pulau Sumatra.
Gempa bumi yang semula dirasa kejadian gempa bumi biasa, membuat masyarakat setempat beraktivitas kembali keesokan harinya setelah terjadi gempa. Meskipun bangunan banyak yang tampak hancur dan porak poranda, mereka masih dapat menikmati hari liburnya. Mereka memang panik, namun setelah itu keadaan kembali normal. Rutinitas berjalan seperti biasanya. Pasar Aceh masih ramai dengan penjual dan pembeli yang saling tawar – menawar. Anak – anak banyak yang bermain di pinggir pantai. Tak disadarinya air pantai menyusut 30 meter dan terlihat banyak ikan yang menggelepar karena kehilangan air.
Tak disangka sama sekali, tiba – tiba terdengar suara dengungan yang sangat keras dari arah laut. Air laut naik ke daratan. Kecepatan air laut rata - rata 7 meter per detik dengan ketinggian yang bervariasi antara 3 – 30 meter. Gelombang ini yang disebut tsunami. Tsunami menyapu seluruh yang dapat dilewatinya sejauh 3 km. Bencana yang sangat dahsyat melanda Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Bencana ini juga menghantam Srilanka, India, Malaysia, bahkan sampai Afrika.
Bencana tsunami ini benar – benar telah memporakporandakan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam terutama kota Calang, ibu kota Kabupaten Aceh Jaya. Menurut penuturan Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat, Ali Sihab warga yang meninggal dan hilang mencapai 25.800 jiwa. Sementara itu hampir seluruh bangunan, termasuk kantor – kantor pemerintahan, permukiman, penduduk, dan pasar hancur rata dengan tanah.
Gempa bumi di Nanggroe Aceh Darussalam termasuk gempa tektonik. Menurut analisis para ahli geologi, gempa tersebut terjadi akibat gerak reaksi dari lempeng Eurasia yang ditunjam oleh lempeng Indo – Australia. Kedalaman tunjaman diperkirakan hanya 2 meter, namun mempunyai panjang 500 kilometer dan lebar 200 kilometer. Pulau Sumatra sendiri merupakan bagian dari lempeng Eurasia yang terletak paling dekat dengan pusat tunjaman tersebut.
4. Gempa Bumi di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah (2006)
Gempa bumi yang terjadi di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah termasuk gempa bumi tektonik. Gempa bumi ini terjadi pada tanggal 27 Mei 2006. Gempa ini berada dekat pantai, tepat di ujung sesar opak aktif sepanjang 12 km mengarah ke timur laut. Sesar ini melewati 16 desa di Yogyakarta. Gempa berkekuatan 6,2 skala Richter ini terjadi Sabtu pagi. Gempa ini merobohkan gedung – gedung dan meyebabkan kepanikan masyarakat.
Menurut Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Departemen Energi Sumber Daya Mineral, berdasarkan peralatan seismometer yang dipasang di kawasan gunung berapi jarak pusat gempa itu sekitar 25 km barat daya kota Yogyakarta dengan kedalaman 17,1 km.
Peristiwa gempa bumi di Yogyakarta ini bukan yang pertama kali. Sebelumnya pernah terjadi beberapa gempa bumi, yaitu sekitar tahun 1867, 1943 dan 1981. Gempa – gempa tersebut tidak sedahsyat gempa bumi tahun 2006. Namun demikian, kerugian maupun korban jiwa yang ditimbulkan oleh gempa tersebut cukup besar.
Gempa bumi di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah disebabkan oleh kegiatan gunung berapi, gerakan lempeng bumi, dan gerakan patahan lapisan bumi yang memanjang dari Bantul sampai Klaten. Gempa bumi ini mengakibatkan kerugian yang cukup besar yaitu :
- Lebih dari 70.000 bangunan rusak ;
- Lebih dari 200.000 orang kehilangan tempat tinggal ;
- Lebih dari 50.000 orang luka – luka ;
- 6.234 orang meninggal.
Bantul merupakan daerah yang paling parah terkena gempa, karena daerah tersebut adalah daerah yang terdekat dengan pusat gempa. Besarnya kerusakan di Bantul disebabkan oleh lapisan tanah permukaannya yang terdiri atas tanah alluvial, endapan batu gamping, dan endapan letusan gunung berapi yang bersifat memperbesar efek gunjangan.